22 Februari 2009

KoRn, Biografi

Bicara tentang Nu Metal, pasti pikiran langsung tertuju kepada KoRn. Walaupun sebagian besar Metalhead menganggap Faith No More sebagai "Bapak Angkat" Nu Metal, tapi peran KoRn sangat besar dalam membuat nama genre ini melejit di awal Millenium. KoRn cukup unik. Bersama dengan mereka, brand Adidas ikut terkenal karena menjadi dresscode awal sang vokalis. Dan yang terpenting, tanpa eksistensi KoRn, grup-grup seperti Limb Bizkit tidak akan pernah menunjukkan dirinya kepada dunia luar. Oke, mari kita lebih lanjut membicarakan "jagung" dari Bakersfield ini.

Jauh sebelum KoRn lahir, bakal janinnya berasal dari grup L.A.P.D (Love And Peace Dude). Grup ini berisi oleh James Shaffer (guitar), Reginald Arvizu (bass), David Silveria (drum) dan Richard Moriil (vocal). Keadaan grup ini kacau kala itu karena sang vokalis adalah seorang pecandu narkoba. Karena hal tersebut, anggota-anggota L.A.P.D yang lain sepakat membentuk grup baru dengan musik yang lebih kuat tapi asik didengar dan tentu saja tanpa sang vokalis junkie. Grup ini dinamakan Creep dan pada waktu itu Brian Welch (guitar) masuk ke dalamnya. Proyek ini dimulai dengan pencarian vokalis baru dan pencarian ini berakhir pada malam di mana Shaffer dan Welch nongkrong di sebuah klub dan menyaksikan grup Sexart bermain di klub tersebut. Shaffer dan Welch tertarik dengan karakter vokal dari sang vokalis Sexart. Akhirnya mereka mengontak sang vokalis tersebut untuk mengundangnya untuk mengikuti audisi vokalis Creep, dan tebak siapa nama dari vokalis itu!!!

Namanya adalah Jonathan Davis, the man with Bagpipe :))

Awalnya Davis tidak tertarik dengan undangan mereka tapi setelah bertemu dengan seorang peramal, dia akhirnya mau mengikuti audisi tersebut dan singkatnya dia diterima. Setelah Davis bergabung, anak-anak Creep memutuskan untuk mengganti nama Creep dengan sesuatu yang baru.Pada "rapat nama baru" itu, Davis tiba-tiba menulis sebuah nama dengan sepotong krayon, "KoRn", plesetan dari "Corn" ala anak-anak TK. Nama itu akhirnya disetujui "parlemen Creep" dan mereka resmi menyandang nama KoRn dalam setiap aksi.

Mereka memulai langkah awal pada tahun 1993 dengan merekam demo berjudul Neidermeyer's Mind. Tapi demo mereka gagal karena style musik mereka yang dianggap menyalahi streamline.

Hal ini masuk akal karena pada tahun 90'an, dunia sedang tenggelam dalam Grunge (lebih mirip pertemuan antara Heavy Metal dan Punk) karena didalangi oleh Nirvana. Musik mereka yang crossover antara Hip Hop, Funk dan Heavy Metal dianggap tidak akan sukses. Walaupun mendapat hambatan, KoRn tetap mantap membawa musik mereka. Untuk memuaskan hasrat mereka, KoRn bermain di klub-klub malam.

Status sebagai band klub akhirnya hilang di malam pada saat Paul Pontius, orang dalam label Immortal/Epic, melihat KoRn bermain di klub. KoRn langsung diterima oleh label Immortal/Epic pada malam itu juga, bahkan penandatanganan kontrak berlangsung di klub tersebut juga.

Singkat cerita, dengan bantuan label dan produser, KoRn merilis album self-titled, KoRn, dengan single pertama mereka yang berjudul Blind. Awalnya lagu ini milik Sexart, tapi mengalami rewriting di tangan Davis. Dengan modal single tersebut plus beberapa lagu di album self-titled, KoRn menjalani tur-tur kecil mereka. Kadang-kadang mereka mengikuti tur besar dan mereka sempat menjadi band pembuka Danzig dan juga Megadeth.

Setelah melewati beberapa tur, KoRn memutuskan masuk ke studio kembali pada tahun 1996 dan hasilnya dapat dilihat dengan rilisnya album kedua mereka, Life Is Peachy, dengan produser Ross Robinson, yang pernah membantu proses recording demo album Neidermeyer's Mind. Single pertama album ini, No Place To Hide, berhasil dinominasikan dalam Grammy Award. Single kedua mereka A.D.I.D.A.S. (All Day I Dream About Sex) juga cukup sukses.

Dalam album ini juga terdapat 2 trek kover, yaitu Low Rider (Courtesy of War) dan Wicked (Courtesy of Ice Cube).

Khusus pada trek Low Rider, Davis memainkan Bagpipe, alat musik khas Scottland-daerah asal Davis. Penggunaan Bagpipe ini bahkan menjadi trademark KoRn dan membuat KoRn semakin dikenal.

Kemudian pada tahun 1998, KoRn merilis Follow The Leader. Album ini dapat dianggap sebagai album terbaik KoRn karena kesuksesan-kesuksesan yang dihasilkannya.

Album Follow The Leader menuai banyak fans karena album ini terkonsep seperti kampanye politik dan diikuti tur privat KoRn bertajuk Kampaign. Kesuksesan KoRn ini sebelumnya didahului oleh TV program berjudul KoRnTV yang memuat behind the scene Follow The Leader, pada minggu-minggu sebelum rilisnya album tersebut.

Single-single dari album ini antara lain Got The Life dan Freak On The Leash. Bahkan Freak On The Leash memenangkan Grammy untuk video musik dan dinominasikan 9 kali dalam MTV Video Music Award dan memenangkan 2 dari 9 nominasi.

Opus mereka dilanjutkan kembali pada tahun 1999 yaitu dengan rilisnya Issues, dengan produser Brendan O'Brien. Single-single dari album ini antara lain Make Me Bad dan Somebody Someone.

Dilanjutkan kembali pada tahun 2002, KoRn merilis album kelima mereka, Untouchables. Di album ini banyak digunakan efek-efek elektronik yang sebelumnya belum pernah digunakan KoRn. Tidak ada yang sangat istimewa dari album ini.

Pada tahun 2003, album Take A Look In The Mirror rilis. Album ini dapat dibilang cukup sukses bila dibandingkan dengan album sebelumnya. Di album ini juga, personil KoRn menggunakan alias untuk nama mereka sendiri, kecuali Jonathan Davis. Alias-alias itu antara lain Sir Headly (Brian Welch), Mungky (James Shaffer), Fieldy (Reginald Arvizu) dan Wally Balljacker (David Silveria).

Single-single pada album ini antara lain Right Now, Y'All Want a Single dan Everything I've Known. Ada cerita menarik di balik pembuatan single Y'all Want A Single. Single ini tercipta karena rasa kesal Davis terhadap pihak label yang memaksanya membuat beberapa single, oleh karena itu dia membuat lagu yang berisi kekesalannya itu. Menarik memang cerita 5 sekawan ini. Tapi mereka tidak menyadari bahwa pada album keenam mereka inilah album terakhir bagi salah satu personilnya.

Setahun kemudian, KoRn merilis Greatest Hits Vol.1, sebuah album kompilasi dari trek-trek terdahulu KoRn. Lalu setahun kemudian, berita mengejutkan meluncur dari KoRn. Brian Welch atau yang biasa disebut Head, meninggalkan KoRn demi alasan kerohanian. Dia memutuskan untuk memfokuskan diri menjadi seorang Kristen sejati. Hal ini juga dilakukan demi anaknya (Head adalah seorang Single-Parent). Kepergian Head dari KoRn benar-benar membuat Davis dan kawan-kawan sedih karena formasi 5 pieces mereka selalu solid selama 12 tahun, tapi apa mau dikata, mereka tidak bisa menghalangi Head.

Tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan, KoRn merilis See You On The Other Side pada tahun 2005. Pada album ini mereka merilis single Twisted Transistor yang video klipnya sangat konyol, bercerita tentang KoRn jadi-jadian yang dibentuk oleh para Rapper. Kejadian yang mengganggu dalam tur album ini adalah kondisi kesehatan Davis yang memburuk sehingga dia perlu istirahat total. Untuk tur yang telah direncanakan KoRn tetap berjalan, tapi dengan beberapa "tamu" demi mengisi kekosongan gitar dan vokal, yaitu kehadiran Corey Taylor (SlipKnoT), Benji Webbe (Skindred), Matt Heafy (Trivium) dan M.Shadows (Avenged Sevenfold).

Kemudian pada tahun 2006, tepatnya awal Desember, kabar sedih melanda KoRn lagi. Kali ini sang Balljacker, David Silveria hengkang dari KoRn atas alasan kesehatan. Dengan hengkangnya Silveria, KoRn resmi menjadi trio. Hanya saja mereka memakai additional player untuk recording dan live concert, tapi tidak pernah menginginkan posisi 2 sahabatnya tergantikan. Semua additional mereka memakai jumpsuit dan topeng hewan seperti yang ada di artwork "See You On The Other Side" demi menutupi identitas mereka.

Setelah keluarnya Silveria, pada tahun 2007 KoRn merilis album kedelapan mereka. Uniknya, album ini tidak memiliki judul, sehingga hanya diberi nama [Untitled]. Album tak berjudul KoRn ini memiliki 3 single yaitu Evolution, Hold On dan Kiss.

Sekarang KoRn tinggal tersisa 3 orang tapi mereka tetap mempertahankan eksistensi mereka. Tentu saja mereka dibantu sesama musisi yang lain. Banyak nama besar yang pernah membantu proses recording atau live concert KoRn sejak mereka menjadi trio. Orang-orang itu antara lain Joey Jordison (SlipKnoT) dan Brooks Wackerman (Bad Religion).

Sekian jauh perjalanan KoRn. Waktu yang mempererat mereka, dan waktu juga yang melepaskan eratan tersebut. Tapi tanpa kehadiran mereka, Nu Metal dapat diibaratkan bagai scene yang tak akan pernah dipastikan sebagai streamline baru, terutama bagi para Metalhead.

Viva KoRn!!!!

Label: , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda